Oleh Mujang Kurnia
Pada kesempatan kali ini,
saya ingin berbagi kisah tentang sebatang pensil. Mungkin diantara para pembaca
ada yang sudah pernah mendengar atau membacanya dari berbagai sumber, mari kita simak kembali untuk
menjadi pengingat kita bersama.
Dikisahkan, pada saat
pensil telah selesai dibuat, maka sang pembuat pensil berkata kepada pensil. “Ada
lima hal yang harus Anda ketahui sebelum Anda beredar ke setiap penjuru dunia
ini. Ingatlah kelima hal ini, maka Anda akan menjadi pensil terbaik yang pernah
ada.
Pertama, Anda mampu membuat
karya-karya besar, tetapi hanya jika Anda membiarkan diri Anda dalam tangan
seseorang yang memegang Anda.
Kedua, dari waktu ke waktu,
Anda akan mengalami pengalaman menyakitkan yang mempertajam diri Anda. Pengalaman
ini adalah tuntutan mutlak untuk menjadi pensil terbaik dalam menghasilkan
sebuah karya.
Ketiga, Anda memiliki
kemampuan menghapus dan memperbaiki kesalahan apapun yang telah Anda lakukan.
Keempat, bagian terpenting
dari dirimu adalah yang ada pada bagian terdalam dirimu.
Kelima, apapun kondisinya,
Anda harus terus mampu menulis, meninggalkan jejak yang jelas, tanda yang dapat
dibaca dengan jelas sekalipun dalam kesulitan yang sangat sulit.
Pensil memahami, dan berjanji
untuk mengingat kelima pesan sang pembuat tersebut. Kemudian ia masuk kedalam
kotak dengan penuh pemahaman akan tujuan sang pembuat.
Sekarang, mari kita ambil hikmah
dan pelajarannya dari kisah sebuah pensil di atas. Anggaplah pensil tersebut
adalah diri kita. Lalu Sang Pencipta memberikan lima pesan kepada kita untuk selalu
diingat selama hidup di dunia ini. Maka kita akan menjadi seorang pribadi
terbaik yang pernah ada.
Pertama, kita akan mampu
membuat hal-hal besar, hanya jika kita membiarkan diri dituntun oleh tangan
Sang Pencipta, dan membiarkan sesama mengakses segala talenta yang kita miliki.
Kedua, dari waktu ke waktu,
kita akan mengalami pengalaman yang menyakitkan, melalui berbagai kesulitan dan
masalah. Tetapi pengalaman ini kita butuhkan untuk menjadi pribadi yang kokoh
dan tangguh.
Ketiga, kita memiliki
kemampuan memperbaiki setiap kesalahan yang kita lakukan, dan melalui hal itu
kita akan terus berkembang dan bertumbuh menjadi lebih baik.
Keempat, bagian terpenting
dari diri kita adalah bagian yang ada didalam jati diri kita.
Kelima, , apapun kondisinya,
pada kehidupan yang kita lalui, kita harus terus mampu meninggalkan jejak yang
jelas, tanda yang jelas, karya yang bermanfaat sekalipun dalam kesulitan yang
sangat sulit untuk kita persembahkan kepada Sang Pencipta.
Itulah hikmah dan pelajaran
yang bisa kita ambil dari sebatang pensil. Semoga kita dapat menjadi pribadi
terbaik dan sebaik-baik pribadi yang pernah ada di dalam kehidupan ini yaitu
dengan menjadi pribadi yang bermanfaat. Sebagaimana sabda nabi mengatakan,
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Silahkan follow juga akun media sosial saya!
IG
: @mujangkurnia
FP
: Mujang Kurnia
1 Komentar
Memang luar biasa mas mujang ini, sukses terus mas untuk karyanya..
BalasHapus