Ditinggal Nikah, Tahfidz 30 Juz
Oleh: Mujang Kurnia
Zaky adalah seorang pemuda dengan
kepribadian seadanya dan cenderung pemalu, ia terlahir dari keluarga yang amat
sederhana dengan jumlah saudara kandung 5 dan dia adalah anak pertama. Sejak
kecil memang dia termasuk anak yang cerdas dan memiliki potensi untuk tumbuh
dan berkembang, akan tetapi dengan kondisi keluarganya yang serba kekurangan
potensi dan bakat yang dimilikinya tidak terpasilitasi dengan baik dan
berkecukupan. Namun berkat kegigihan dan kerja kerasnya, akhirnya dia mampu
juga mengeyam pendidikan hingga kuliah dengan beasiswa yang diraihnya sejak lulus
sekolah SMA.
Ketika masuk kuliah, tepat pada
hari pertama masa orientasi, karena dia sangat hoby untuk selalu terdepan, pada
hari itu pula dia duduk dibarisan yang paling depan. Dan ternyata di baris
ujung sebalah dia duduk ada wanita yang menggangu perasaannya, yang mana
sebelumnya tidak pernah dia rasakan perasaan luar biasa tersebut sekalipun
waktu di sekolah teman-teman nya kebanyakan adalah perempuan. Dia mulai gelisah
dan diam-diam dia mengaguminya, lebih dari pada itu dia menyukai juga
mencintainya. Terbesit dalam hatinya, dia ingin memilki wanita tersebut untuk
dijadikan istrinya kelak. (to the point
banget ini anak)
Tetapi dengan kecerdasan yang
dimilikinya, dia sangat mampu untuk memajemen perasaan apapun yang hadir pada
dirinya, termasuk kegelisahannya mengagumi seorang wanita, terlebih karena kondisi
dia yang memang berasal dari keluarga sederhana sehingga dia sadar diri untuk
tidak sembarang dalam mengungkapakan perasaannya. Dan juga, jauh sejak dia
mengenal perempuan, dia sudah mengungkapkan komitmennya untuk tidak tergoda dan
memikirkan perempuan, dia hanya berkeyakinan jika jodoh dengan siapapun pasti
tidak akan tertukar. Begitupun dengan perempuan yang dia temui di kampus
pertama kali itu, perasaan yang tidak pernah dia alami sebelumnya membuat dia
gelisah semakin gusar. Ada keinginan untuk mengungkapkannya tetapi dia sadar
betul itu adalah sebuah kesalahan, dia juga ingin menghampirinya dan mengajak
berteman agar bisa mendekatinya, tetapi dia adalah seorang yang pemalu dan
merasa minder terlebih ini kepada perempuan yang dia memilki perasaan
terhadapnya.
Pada akhirnya, dengan segala
keterbatasannya dia hanya bisa berdoa dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan,
lalu dia kembali pada tujuan awal yang dia cita-citakan yakni bersungguh-sungguh
kuliah untuk mempersembahkan yang terbaik kepada keluarga dan adik-adiknya.
Tetapi seblum dia memutuskan hal demikian, diam-diam dia sempat mencari tahu
lebih dalam tentang wanita tersebut sehingga dia sedikitnya kenal dan
mengetahui beberapa hal tentang dirinya, mulai dari nama yang tertera pada name tag pesertanya, hanya untuk
mengobati rasa penasarannya dengan harapan nanti bisa dipertemukan pada waktu
yang tepat dan dia pun berharapa semoga dia menjadi jodohnya yang akan
mendampingi hidupnya kelak.
Setelah dia menjalani
aktiviatasnya berkuliah, wanita yang dikaguminya tersebut ternyata sering dia
jumpai juga dikampus, meskipun berbeda jurusan dan fakultas tetapi dia sering
hadir pada satu acara yang bersamaan, karena memang wanita tersebut juga sangat
aktif di orgnisasi dan kegiatan-kegiatan lainnya di kampus. Tetapi lagi-lagi, Zaky adalah Zaky, dia tidak
bisa berbuat apa-apa, menyapanya pun dia tidak berani, apalagi langsung
berbicara atau berkomunikasi seperti yang lainnya, dia hanya mengagumi dari
kejauahan, memandangnya dan kadang dalam hatinya bergumam, alangkah beruntung
nya jika dia dapat bertutur sapa dengan wanita itu, tetapi dia sama sekali
tidak bisa, sekalipun berpapasan, dia tidak bisa berkata banyak, tubuhnya
seketika kaku, padahal Zaky dikampus termasuk orang yang aktif dan lincah,
tetapi dihadapan wanita tersbut mati gaya. Dan sikap demikian hanya dimilikinya
kepda wanita tersebut.
Tibalah dia pada masa akhir
perkuliahan, masa dimana sudah tiada lagi mata kuliah untuk dikerjakan dikelas,
saatnya menyelesaikan tugas akhir sebagai syarata kelulusan, jika itu dapat
selasai dengan segera maka dia akan lulus dengan nilai terbaik dan termasuk
mahasiswa dengan lulusan tercepat. Sempurnalah kehidupan dia dan dia sudah
merencanakan jika hal itu terjadi, dia akan memberanikan diri untuk menemui
wanita tersebut dan akan mengajaknya untuk serius menjalani kehidupan bersama, meskipun
dia sadar kekurangan yang dia milikinya yakni bukan dari keluarga berada, dan
alasan itulah yang membuatnya sampai saat ini belum memberanikan diri mendekati
perempuan tersbut, kekhawatirannya jika dia mengungkapkan dan diketahui tidak
memiliki apapun, dia malah akan dijauhi. Tetapi pada masa akhir kuliah ini setelah
tugas akhirnya selesai dia berjaniji akan memberanikan diri untuk menghadap
kepada orang tua wanita tersebut apapun hasilnya, hanya bermodalkan keberanian
dan prestasi yang sampai hari ini diraihnya yaitu sebagai mahassiwa terbaik dan
kompetensi yang dimilikinya sebagai bekal masa depan yang dia pastikan baik.
Tetapi sesuatu hal terjadi diluar
dugaannya, saat dia tengah semangat-semangatnya untuk menyelsaikan tugas akhir
yang tinggal beberapa lembar lagi, datanglah sebuah kabar bahwa wanita yang
dikaguminya itu sudah dilamar oleh orang lain dan kemungkinan besar akan
menikah pada waktu dekat sebelum dia wisuda. Untuk kedua kalinya dia memilki
perasaan dahsyat yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, yaitu saat pertama
kali dia masuk kuliah mengagumi wanita tersebut serta saat akhir kuliah wanita
yang dikaguminya akan menikah.
Tetapi lagi-lagi, Zaky adalah
Zaky, bukan Zaky jika tidak bisa menyelesaikan urusan semacam ini. Dia memang
amat bersedih dan bahkan tugas akhir yang dikerjakannya hampir tidak akan dia
lanjutkan. Tetapi dia ingat pada tujuan awal dan cita-cita dia, yakni
mempersembahkan yang terbaik untuk keluarga dan adik-adiknya. Maka dia putuskan
untuk melanjutkan dan segera menyelesaikan kuliahnya. Tetapi perasaan tidak
bisa ditutupi, ternyata dia tidak bisa melupakan apa yang telah terjadi, dia
masih tidak terima dengan kejadian yang dihadapinya, karena sejak awal dia
sudah sangat berharap akan wanita tersebut untuk menjadi pendamping hidupnya, sehingga
tugas akhir yang hanya tinggal beberapa lembar lagi pun belum bisa dia
lanjutkan karena tidak bisa fokus dan pikirannya kemana-mana.
Beberapa bulan dia terpuruk dalam
keadaan tidak menentu, lalu dia memutuskan untuk dapat keluar dari kondisi
tersebut adalah dengan bertekad untuk menghafal Al-Quran 30 juz, dia mengawali
niat baiknya itu dengan bersamaan menyelesaikan tugas akhirnya. Bersama dengan
itu pula dia mulai tersadarkan bahwa dia tidak bisa memaksakan kehendak untuk
memiliki wanita tersebut, dia kembalikan kepada komitmen awal yang pernah dia
ungkapkan pada dirinya jauh-jauh hari, bahwa jodoh sudah di atur oleh Tuhan,
dan dia bersedia dengan siapapun kelak akan dipertemukan jika sudah jodohnya. Saat
ini tugas dia terus memperbaiki diri dengan melakukan hal-hal baik untuk
dipantaskan bersanding dengan orang yang Tuhan kehendaki untuk dia.
Dan ternyata, berkat keputusannya
itulah, dia tetap menjadi mahasiswa dengan nilai terbaik dan termasuk salah
satu mahasiswa dengan lulusan tercepat yang membanggakan keluarga dan
adik-adiknya. yang lebih mengejutkan adalah, jauh seblum diwisuda dia telah
diterima diperusahaan besar beberapa bulan setelah memutuskan untuk menjadi
seorang tahfidz, dengan gaji yang cukup lumayan besar sehingga cita-citanya
untuk membiayai keluarga dan seluruh adik-adiknya pun terpenuhi dan bahkan
masih ada untuk ditabungkan sebagai bekal masa depannya.
Dia percaya betul apabila segala
sesuatu diperjuangankan dengan kesungguhan dan kegigihan serta kepasrahan
kepada Tuhan semata, Zaky yang bermula hanya sebagai seorang pemuda yang
terlahir dari keluarga yang hampir tidak terpasilitasi dan bahkan dipastikan
tidak memilki masa depan, kini dia tengah menikamti hasil dari segala jerih
payahnya dengan kemudahan dan kemurahan. Saat ini, hampir tidak ada yang dia
pikirkan lagi selain mengabdi kepada Tuhan untuk terus memperbaiki diri dan berfokus
pada kerjanya untuk terus mempersembahkan yang terbaik, keluarga dan
adik-adiknya telah terpenuh dan kini telah berubah kearah yang lebih baik.
Untuk perihal jodoh, dia memang
belum bisa melupakan wanita yang dikaguminya tersbut, karena dia adalah orang
yang tidak mudah jatuh hati, dia tetap mengenang dan menjadikan perasaan
tersebut sebagai anugerah yang pernah di dititipak oleh Tuhan kepadanya. Untuk itu,
dia selalu berdoa agar Tuhan mengirimkan seseorang yang memang dijodohkan
dengannya, untuk mendampingi hidupnya dan juga menemani menyelesaikan tahfidz
nya.
Lalu siapakah yang akan menjadi
jodoh Zaky? Sang pemuda yang tengah menyelesaikan tahfidz 30 Juz ini? Semoga segera
selesai hafalannya ya Zaky, dan semoga Allah segera mengirimkan pendamping mu… Wa
Allahu’alam…
*Cerita ini hanya fiktif belaka,
apabila ada kesamaan nama dan tempat, mohon dimaafkan.
6 Komentar
Aamiin
BalasHapusSilahkan komentarnya untuk tulisan diatas...
BalasHapusFiktif belakang
BalasHapusAtau curhatan ka muz tuh ?
Bagus
Tapi alurnya ceritanya udh ke tebak
N titik klimaks.a kurang memuncak
Masalahnya standar
Tapu klu di revisi lagi n di jadiin cerpen mah bagus (Y)
Maklum El, bukan cerpenis... apalagi novelis...
BalasHapusTanks berat masukannya... sangat bagus dan insya Allah bermafaat...
Siga na mah ieu curcolan akh mujang krn ditinggal nikah..iya yak?hehehe
BalasHapusSiapa yang berani ninggalin saya nikah Bay? itu mah Zaky, ya Zaky... hihihii Wong saya mah belum wisuda juga geh...
BalasHapus