Untuk Mahasiswa Baru


Awali Dengan Niat Yang Benar
Oleh: Mujang Kurnia

Dalam melakukan hal apapun (beramal/mengerjakan sesuatu), tentu kita tahu semuanya tergantung pada niatnya. Sebagaimana sebuah hadis yang sangat popular menjelaskan kepada kita, . . .“Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”. Sangat jelas sekali bahwa setiap apapun yang kita lakukan, akan bergantung pada apa yang sudah kita niatkan. Begitupun hasilnya, akan sangat bergantung pada yang sudah kita niatkan.

Maka kita sebagai mahasiswa, harus memiliki niat yang benar untuk menjadi mahasiswa, jika anda belum berniat karena mahasiswa baru, atau sudah menjadi mahasiswa sejak lama tetapi lupa berniat, saat ini juga mari kita niatkan untuk menjadi mahasiswa. Niat inilah yang akan menghantarkan kita kepada hasil yang akan kita dapatkan, kepada yang kita cita-citakan, dan kepada akhir dari perjalanan kita sebagai mahasiswa nanti.

Dan biasanya, ketika niat itu sudah tertanam, yang dilakukan selanjutnya adalah memantaskan diri untuk memperolah sebuah hasil yang diinginkan, sederhananya misalkan, ketika kita berniat untuk melakukan olehraga, maka agar memperolah hasil yang maksimal, kita akan memakai pakain olahraga yang susai dan dibutuhkan, ketika niat kita bermain bola, sudah tentu kita akan memakai pakain yang laizimnya dipakai untuk bermain bola, begitupun untuk bernenang, agar berenang nya baik, maka kita harus pakai baju renang, bukan malah memakai kemeja dan celana jeans yang ada kita kewalahan dan kesulitan karena tidak sesuai dengan yang diniatkan.

Jadi itulah pentingnya sebuah niat, oleh karena itu, sebelum kita melangkah lebih jauh, agar apa yang ingin kita capai dan cita-citakan terwujud dengan baik dan sempurna, maka hal utama yang harus dibenarkan adalah niatnya. Begitupun dengan kuliah, agar kita menjadi mahasiswa yang sebenar-benarnya mahasiswa, maka hal utama yang harus kita lakukan adalah, meluruskan niat dan mengawalinya dengan niat yang benar.

Sebagai mahasiswa, apa sebenarnya yang kita tuju? Mau menjadi apa kita ini? Dan akan kemana kita berlabuh? Jika merujuk pada hadits diatas,  maka apapun tujuan kita, mau menjadi apapun kita, dan berlabuh kemanapun kita, adalah tergantung kita meniatkannya seperti apa dari sejak awal. Dan sudah pasti itu akan kita peroleh. Jika niat kita berkuliah dan menjadi mahasiswa agar terlihat keren, maka mahasiswa sudah pasti akan terlihat keren karena mahasiswa emang keren, jika niat kita berkuaih agar mendapat pacar dan jodoh seperti disebutkan dalam hadits diatas “……barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”, sudah pasti sekali akan dapat pacar dan jodoh jika diniatkan demikian, terlebih dunia kampus banyak bener mahasiswa-mahasiswi yang berkeliaran dan hampir tiap hari bisa kita temui. Serta jika niat kita berkuliah untuk mencari kerja, insya Allah akan dapat juga, karna banyak perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan kerjanya untuk yang lulusan sarjana, itu artinya memang akan bisa kita peroleh.

Tetapi apakah hanya sekedar itu tujuan dan keinginan kita berkuliah? Jika kata Buya Hamka dalam kalimatnya, “kalau hidup sekedar hidup, babi hutan juga hidup, kalau kerja sekedar kerja, monyet juga bekerja….”. So… Jangan sampai kita berkuliah hanya sekedar kuliah, menjadi mahasiswa sekedar mahasiswa, karena kita bisa rugi, rugi waktu, biaya dan rugi segalanya. Lagi-lagi hal yang harus kita benarkan adalah niatnya.

“….dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.” (Adz Dzariat:56)

Ayat ini menjadi dasar untuk kita melakukan hal apapun selama hidup ini, termasuk ketika kita menjadi mahasiswa dan berkuliah. Bahwa yang kita lakukan adalah sebagai pengabdian terhadap Allah SWT dalam rangka beribadah dan meraih keridhoanNya. Maka begitupun dengan kuliah yang kita lakukan saat ini adalah sejatinya dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Dengan demikian, apapun yang kita lakukan selama menjadi mahasiswa dan bahkan setelahnya, baik itu duduk dikelas, membaca buku, mendengarkan dosen, berdiskusi dengan teman-teman, termasuk kita memilki cita-cita, harapan, ingin menjadi ini dan itu, ingin kerja disini dan disitu, dan lain sebagainya adalah proses beribadah kepada Nya.

Selain itu, berkuliah merupakan kegiatan menuntut ilmu, sedangkan menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap kita yang diperintah langsung oleh Allah dan RasulNya. Firman Allah dalam QS, An-Nahl:125 mengatakan, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. Bagaimna kita bisa menyeru atau mengajak orang lain dengan hikmah dan pelajaran yang baik kalau kita tidak berilmu, juga membantah orang yang inkar dengan bantahan yang baik tentu kita harus berilmu. Rasulullah SAW juga bersabda “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan”.

Selain itu Allah berjanji akan meninggikan derajat orang yang berilmu, firman Allah SWT. “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah:11). Dengan demikian, jelas sudah bahwa berkuliah harus kita sadari sebagai proses menuntut ilmu yang diperintahkan langsung oleh Allah dan Rasul serta merupakan rangkaian ibadah kepada Allah SWT sebagaimana tujuan manusia diciptakan.

Kesadaran ini harus kita genggam sepenuhnya, yakni kuliah atau menuntut ilmu adalah ibadah, jika hal ini sudah kita miliki, maka niat kita berkuliah adalah sejatinya dalam rangka beribadah. Ketika  kita sudah menyadari bahwa berkuliah adalah beribadah, sudah tentu kita akan menjalaninya dengan penuh ketenangan dan kemantapan hati. Sekalipun seandainya selama dalam perjalanan kita berkuliah atau menuntut ilmu usia kita terputus, maka semoga jika kita sudah memilki kesadaran dan niat yang benar bahwa berkuliah itu adalah ibadah, insya Allah matinya kita sedang dalam keadaan dijalan Allah dan khusnul khotimah. Aamiin.

Begitupun kesudahannya, kita tidak akan dihantui dengan perasaan takut jika lulus kuliah tidak bekerja, atau kemana kita akan pergi dan melaju jika masa menjadi mahasiswa sudah berakhir, dan kegelisahan-kegelisahan lainnya tidak akan hadir dalam hari-hari kita ketika niat kita adalah benar. Karena jika kita sadar sedang beribadah maka apapun yang kita lakukan hasilnya kita serahkan kepada Allah dan tentu kita akan selalu mengupayakan yang terbaik untuk peroleh keridhoan Allah sebagai tujuan ibadah.  Wa Allahu ‘alam. . .


0 Komentar