Perokok; Harus Lebih Banyak Minta Maaf Saat Lebaran



Oleh: Mujang Kurnia (Yang Pernah Jualan Rokok)

Idul fitri atau yang populer dengan sebutan lebaran, merupakan moment berharga setelah sebulan penuh berpuasa menahan hawa nafsu serta haus dan lapar. Lebaran juga disebut sebagai hari kemenangan dan kembalinya fitri setiap muslim yang telah berpuasa, biasanya mereka akan mengekspresikan kegembiraannya dengan bersilaturahim dan saling bermaafan kepada keluarga, tetangga dan sanak saudara.

Bersamaan dengan hal itu, bahwa setiap muslim pada hari tersebut akan saling bersilaturahim dan bermaafkan, maka terkhusus kepada perokok, yang sudah puasa juga selama sebulan untuk tidak merokok disiang hari, semoga itu menjadi bahan renungan bahwa sebenarnya kita kuat untuk tidak merokok berjam-jam dan bahkan bisa tidak selamanya jika diniatkan. Mohon diperhatikan hal berikut ini;

Pada saat lebaran dan memang momentnya bersilaturahim dan bermaafan, maka perokok pada hari tersebut harus paling lebih banyak melakukan silaturahim dan meminta maaf, bukan hanya kepada keluarga dan tetangga yang sudah dikenal tetapi kepada setiap orang yang pernah ditemui dan berjumpa. Kenapa demikian? Karena dikhawatirkan ketika bertemu dengan orang lain, baik dikenal atau tidak, tanpa sadara kita sedang merokok sehingga asap dari rokok kita terhisap oleh orang lain, terlebih oleh yang tidak merekok (perokok pasif).

Sedangkan sudah diketahui bersama bahwa rokok bahkan asapnya saja mengandung racun yang membahayakan. Maka ketika asap itu dihirup oleh orang lain yang kita temui (perokok pasif), secara tidak langsung kita telah meracuninya dan perlahan membunuhnya tanpa disengaja. Sedangkan meracuni atau membunuh manusia itu adalah dosa, terlebih jika manusia itu sholeh, baik, tidak bersalah, suci seperti bayi, dan lainnya. Jangankan manusia, meracuni dan membunuh hewan saja kita tidak boleh dan dilarang, coba saja hewan peliharaan kita dirumah hasil dari membeli dan begitu disayangi  tiba-tiba diracuni, boleh tidak? Tentu tidak boleh dan kita akan sangat merasa bersalah. Maka sekali lagi, kiranya kita (para perokok) harus paling lebih banyak meminta maaf kepada sesama.

Lalu bagaimana jika tidak sempat menemui satu persatu, ya harus tetap berupaya untuk menemuinya dan meminta maaf kepadanya, karena dikhawatirkan juga mereka tidak ridho ketika itu. Jika tidak bisa juga, harus ada pengorbanan yang dilakukan yang sekiranya membuat mereka senang dan pasti akan memaafkan meskipun tidak diminta, hal apakah kira-kira yang mereka senangi, adalah kita berhenti, ya berhenti dari merokok, setidaknya dalam satu tahun kedepan dan selanjutnya kita tidak lagi merokok di dihadapan atau ketika bersama orang lain terutama anak kecil (balita).  

Semoga tulis ini memberikan manfaat dan terbukanya hidayah untuk kita semua, untuk saling menyelamatkan satu sama lainnya, bukan sebaliknya saling membunuh dan meracuninya. Hehehe….

Semata-mata ini karena saya sayang perokok!

Silahkan di sebarkan kepada yang lainnya…
Mohon maaf lahir dan batin, semoga bermanfaat!

===============

0 Komentar