Oleh : Mujang Kurnia (IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten)
Penerapan ASEAN Economic Community pada tahun 2015 merupakan gerbang bagi Indonesia dalam memasuki era Globalisasi. Lalu lintas barang dan manusia yang berdampak secara ekonomi juga akan berdampak pada pembaruan gaya hidup dan budaya yang intensif. Akan ada serbuan produk-produk luar negeri dan budaya baru yang apabila bangsa dan masyarakat Indonesia tidak siap, akan menggerus seluruhnya dari negeri ini. Maka penerapan system ekonomi islam yang tengah berkembang di dunia pada dewasa ini semoga menjadi harapan dan solusi dalam menjaga dan menumbuhkan kemaslahatan dibidang ekonomi serta budaya diseluruh dunia khususnya di Indonesia.
Penerapan ASEAN Economic Community pada tahun 2015 merupakan gerbang bagi Indonesia dalam memasuki era Globalisasi. Lalu lintas barang dan manusia yang berdampak secara ekonomi juga akan berdampak pada pembaruan gaya hidup dan budaya yang intensif. Akan ada serbuan produk-produk luar negeri dan budaya baru yang apabila bangsa dan masyarakat Indonesia tidak siap, akan menggerus seluruhnya dari negeri ini. Maka penerapan system ekonomi islam yang tengah berkembang di dunia pada dewasa ini semoga menjadi harapan dan solusi dalam menjaga dan menumbuhkan kemaslahatan dibidang ekonomi serta budaya diseluruh dunia khususnya di Indonesia.
Hal yang dapat dilakukan dengan sistem ini adalah,
pembentukan sumber daya manusia yang unggul dan berbudi luhur. Ekonomi islam
yang merupakan bentuk refleksi atas ke-khaaffah-an keislaman seorang muslim
yang mengajarkan serta membangun kesalehan pribadi dan membangun kesalehan
sosial diharapkan dapat menjaga keutuhan Indonesia dibidang ekonomi dan budaya.
Karena dalam penerapan dan aplikasinya system ekonomi islam yang utama adalah
dengan meluruskan dan menerapkan keislaman secara benar terhadap individu dan
para pelaku ekonomi. Ketika hal ini telah terlaksana dengan baik, yaitu
nilai-nilai keislaman teraplikasi pada setiap individu, maka islam akan masuk
dalam setiap dimensi kehidupan manusia, dan memberikan warna dalam ruang public
kehidupan manusia termasuk dalam menjaga keutuhan berbudaya karena telah memiliki
keimanan dan keislaman yang kokoh. Maka jika hal tersebut terlaksana, tidak ada
lagi kekhawatir bagi negeri yang tengah tertatih tumbuh ini untuk menghadapi
persaingan dan kompetisinya di pasar global.
Pernyataan tersebut juga memberikan kesadaran bahwa ajaran
islam bersifat komprehensif, artinya tiada satu ruangpun dalam kehidupan yang
luput dari ketentuan islam. Aturan islam masuk dalam segala bidang, ekonomi,
politik, hukum, budaya dan bidang-bidang lainnya sehingga pantaslah islam
sebagai jalan hidup bagi manusia untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sehingga apapun tantangan yang ada didepan, baik dibidang ekonomi, budaya,
politik, hukum dan lainnya akan terdapat solusi yang tepat dalam islam.
Termasuk dalam hal ini kedepan dibidang ekonomi dan budaya Indonesia akan
mengalami gesekan khususnya di era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ketika sistem
ekonomi islam teraplikasi dengan baik dan benar sehingga setiap individu
memiliki kesadaran dan kekuatan untuk menjadi peribadi-peribadi yang unggul
dengan mengaktualisasi potensi diri lebih luas dan lebih kreatif dalam
mengelola sumber daya yang ada. Artinya setiap individu dapat mengaplikasikan
ekonomi islam dalam kehidupannya dengan pondasi yang telah dibangun. Pengaplikasian
ekonomi islam dalam individu dapat berupa pembentukan mental para pelaku
ekonomi, yakni individu-individu yang bergerak dalam bidang sektor riil atau
para pelaku usaha.
Dalam pembentukan mental para pelaku ekonomi yang ditujukan
kepada para wirausaha atau pelaku bisnis ini sangatlah penting, terlebih saat
ini dihadapkan dengan persaingan pasar global dengan dibukanya pasar bebas
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Indonesia mengahadapi kenyataan bahwa jumlah
wirausahawan masih sangat sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat. Hal
ini dikarenakan peminat terhadap bidang wirausaha atau bisnis di Indonesia
masih kurang dan masih banyak masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya
menjadi wirausaha.
Sedangkan kebutuhan akan wirausaha sangatlah penting untuk
dimiliki oleh setiap pribadi karena sangat dibutuhkan dalam peningkatan
kesejahteraan dan kemaslahatan sesama. Bagaimana tidak, dengan adanya para
wirausaha, maka peluang pembukaan lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga
kerja semakin luas dan besar. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek
pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja dan pengawasan.
Karenanya, pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan
yang mandiri dan dapat membuka lapangan kerja lebih banyak.
Karena suatu negara akan maju dan mampu membangun apabila
memiliki wirausahawan minimal sebanyak 2% dari total jumlah penduduk. Sedangkan
saat ini jumlah wirausahawan Indonesia baru 1,5 % dari total jumlah penduduk.
Ini adalah suatu peluang besar yang menantang generasi muda untuk berkreasi,
mengadu keterampilan untuk menjadi wirausaha dalam rangka turut berpartisifasi
mambangun negara.
Maka untuk menciptakan itu semua, penting dalam
pelaksanaanya membangun mental dan memupuk semangat wirausaha dengan penerapan
ekonomi islam, yakni membangun kesalehan pribadi dan kesalehan sosial dengan
mengaplikasikan nilai-nilai ekonomi islam pada setiap individu sehingga akan
terwujudlah kesadaran terhadap pentingnya menciptakan kemaslahatan dan
kesejahteraan untuk sesama melalui wirausaha dan aktualisasi potensi diri dengan
kreatif dalam mengelola sumber daya yang ada di tanah air Indonesia.
0 Komentar