Oleh: Mujang Kurnia
(Ketua Umum KSEI KES IAIN "SMH" Banten 2013/2014)
Keseimbangan
Keberadaan Ekonomi Islam, merupakan sebuah
keniscayaan yang memang sengaja di ciptakan oleh Allah untuk memberikan
kemanfaatan dan kemaslahatan di dunia dan akherat pada setiap makhluk yang
telah diciptakan-Nya, karena Ekonomi Islam adalah sebuah konsep teori dan
aplikasi yang tercantum dalam al-Qur’an, Hadits dan Sunnah-Nya.
Berbeda dengan konsep Ekonomi Konvensional yang
diciptakn berdasarkan nalar dan logika belaka dengan berorintasi hanya pada
dunia. Diantaranya ekonomi kapitalis yang lebih cenderung mementingkan pada
materi, segalanya berdasarkan jumlah keuntungan produksi yang ditargetkan,
sehinga menumbuhkan sikap mementingkan diri sendiri, individualis dan hedonis,
hal demikianlah yang dapat menjadikan hidup manusia tidak seimbang. Begitupun
dengan ekonomi sosialis, yang lebih cenderung di atur dan disesuaikan dengan
keinginan pemilik modal atau Negara tertentu. Potensi manusia di atur sesuai
dengan keinginan Negara, sehingga tidak terbuka kreatifitas untuk
mengaktualisasi potensi diri, dan sikap seperti itu dapat menjadikan hidup
manusia tidak seimbang.
Maka Ekonomi Islam hadir sebagai keseimbangan
kehidupan manusia, sehingga dapat mengembalikan posisi manusia sebagai makhluk
yang berharga. Manusia tidak hanya sebagai alat produksi, melainkan dapat
mengaktualisasi potensi diri dengan lebih luas. Ekonomi Islam mengembalikan
semua sistem ekonomi yang ada di dunia menuju proses keseimbangan yang sesuai
dengan ukurannya sehingga potensi-potensi yang ada dalam kehidupan manusia
tiada lagi yang sia-sia.
Kesadaran yang dibangun oleh Ekonomi Islam adalah
sebuah kepercayaan terhadap segala sesuatu yang ada dalam kehidupan ini telah
diciptakan Allah dengan terukur dan seimbang untuk dimanfaatkan sebaik mungkin.
Maka dengan memahami segala sesuatu telah terukur
dan tidak akan ada yang sia-sia, tentunya ini akan membuat manusia lebih
kreatif dalam mengelola sumber daya yang ada. Karena orientasi utama
mempelajari ekonomi islam bukan hanya sekedar mendapatkan pekerjaan di bank
atau lembaga keuangan syariah, melainkan bagaimana memanfaatkan sumber daya
diri bagi lingkungan sekitar menuju kemaslahatan dunia dan akherat.
Nama
Kenapa bernama Ekonomi Islam? Karena nama memiliki
pengaruh terhadap sesuatu yang menyandangnya, terlebih masyarakat kita sering
menyimpulkan sesuatu karakter berdasarkan namanya. Termasuk nama ekonomi islam,
secara peraturan atau hukum tidak ada satupun yang mengharuskannya bernama
ekonomi islam, tetapi untuk lebih mudah mengidentifikasikan konsep yang
ditawarkan, yaitu sebuah ilmu ekonomi yang bersumberkan al-Qur’an dan
al-Hadits, maka secara kesadaran kita akan cenderug memilih ekonomi islam
sebagai nama yang tepat untuk keilmuan ini.
Ini juga bisa dimaknai adanya nama ilmu ekonomi islam
sebagai dampak dari ilmu yang memerlukan penegasan keberadaannya ditengah
masyarakat yang masih sekuler, dimana nama tersebut menegaskan bahwa ada sebuah
ilmu yang mempunyai keberadaan yang jelas berbeda dengan ilmu lainnya, yakni
ilmu ekonomi Islam.
Pencantuman kata Islam di belakang kata ekonomi
sehingga menjadi kata ekonomi islam, merupakan upaya megakomodir konteks
kekinian masyarakat yang masih memerlukan symbol. Symbol ini memiliki nilai
atau pesan tertentu sebagai penegasan terhadap keberadaan ilmu ekonomi islam
yang berdasarkan atas nilai-nilai Islam yang bersumberkan pada al-Qur’an dan
al-Hadits. Simbol ini akan surut dan tidak berlaku lagi seiring dengan
perkembangan waktu ketika seluruh ilmu ekonomi telah menggunakan nilai islam.
Perbandingan
Antara ekonomi islam dan ekonomi kapitalis,
sesungguhnya keduanya tidak bisa perbandingkan, karena ekonomi islam dan
ekonomi kapitalis itu tidak sederajat, tidak sejajar dan tidak sebanding. Maka
ketika disederajatkan, disejajarkan dan disebandingkan, itu artinya posisi
ekonomi islam sama dengan ekonomi kapitalis.
Sumber hukum ekonomi islam, adalah sebuah wahyu
berupa al-Qur’an dan al-Hadits, sedangkan ekonomi kapitalis sumber hukumnya
tidak berdasarkan atas wahyu melainkan atas asumsi pemikiran yang dipengaruhi
oleh latar belakang kehidupan para pemikirnya.
Begitupun dengan kelahirannya, ekonomi islam dan
ekonomi kapitalis jelas tidak bisa diperbandingkan. Karena sejarah keduanya
berbeda, ekonomi islam lahir sejak Rasulullah SAW menyebarkan ajaran Islam pada
masyarakat Mekah dan Madinah, yang kemudian dilanjutkan oleh para
khulafaurashidin. Sedangkan ekonomi kapitalis terlahir beberapa abad kemudian
melalui transformasi pengetahuan-pengetahuan Islam yang masuk ke dunia Barat.
Refrensi: Mengapa [Harus] Ekonomi Islam?
0 Komentar