Terlihat seorang perempuan tengah
menunggu Bus di sebuah halte yang biasa menjemputnya setiap akan pulang kerumah
setelah bekerja. Karena harus menunggu cukup lama ia memutuskan membeli buku
untuk dibaca, ia juga membeli sebungkus biscuit sekedar untuk cemilan dirinya
disaat menunggu Bus.
Ia
kemudian duduk disalah satu kursi yang ada di halte tersebut, sambil bersandar
ia mulai membuka dan membaca buku yang dipegangnya. Di kursi sebelah, yang
hanya di pisahkan dengan satu kursi yang diatasnya tersaji sebungkus biskuit,
duduklah seorang pria. Pria tersebut terlihat sedang membaca majalah.
Ketika
perempuan tersebut mengambil sepotong biskuit dari bungkus yang terletak diatas
kursi, pria tersebut mengambil spotong juga. Si perempuan merasa terganggu
dengan perbuatan pria tersebut tetapi ia diam saja. Ia hanya bergumam, “huuuh,….menyebalkan! ingin rasanya ku
tampar saja mukanya”.
Setiap
perempuan itu mengambil sepotong biskuit, pria tersebut juga melakukan hal yang
sama sambil tersenyum kepada si perempuan. Perbuatan pria tersebut benar-benar
membuat geram si perempuan. Namun perempuan tersebut tidak bisa bereaksi
apa-apa, ia hanya menyimpan kedongkolan dalam hatinya.
Ketika
biskuit tersisa satu potong, si perempuan bergumam, “coba saya ingin lihat apa yang akan dilakukannya!”. Kemudian si
pria membelah biskuit tersebut, ia mengambil separoh dan mempersilahkan si
perempuan untuk menikmati yang separohnya lagi.
“Benar-benar keterlaluan!”, Gumam si perempuan. Kini kekesalannya benar-benar
memuncak. Ia segera mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan tempat duduk
tersebut, pindah dengan berdiri di ujung halte sampai dengan datangnya bus.
Ketika
bus nya tiba dan si perempauan duduk di kursi, ia membuka tas jinjingnya untuk
mengambil buku kembali. Betapa terkejutnya ia, …..ternyata bungkusan biskuit
miliknya ada didalam tas jinjing dan masih dalam keadaan utuh.
Ia
menyesal dan benar-benar merasa malu, ia merasa bersalah, mengira bahwa biskuit
yang dimakan tadi adalah miliknya, dan ternyata bukan. Sedangkan pria tadi
membagi biskuit antara dirinya dan si perempuan tanpa merasa marah, terganggu
ataupun merasa rugi. Sementara si perempuan merasa sebaliknya, ia merasa
biskuit tersebut adalah miliknya dan telah diserobot oleh si pria, dan
menyangka bahwa si pria tersebut telah berbuat kurang ajar kepada dirinya.
Begitulah
terkdang, prilaku dan sikap kita terhadap seseorang, menyalahkan apa yang telah
dilakukan orang lain, yang ternyata kesalahan tersebut adalah ada pada diri
kita. Dan yang berbahayanya lagi, kita tidak pernah bersikap ramah terhadap
sesama, sehingga ketika sesuatu hal telah terjadi, penyesalan lah yang kita
rasakan di akhir.
Sahabat
gaul yang selalu bahagia, berhati-hatilah dalam membenci sikap dan perilaku
orang lain, karena mungkin saja perilaku dan sikap kita lah yang sebenarnya
salah. Maka pastikanlalh untuk selalu berprasangka baik dan berbuat ramah
terhadap sesama, apapun keadaanya dan dimanapun keberadaannya. (Mujang Kurnia/bersumber:)
0 Komentar